top of page

10 Teknik Closing Sales yang Fundamental untuk Meningkatkan Penjualan Tim Sales dan Contohnya!


Ketika kamu mulai memimpin sebuah tim sales, salah satu tantangan utama yang akan dihadapi adalah memastikan bahwa setiap anggota tim mampu menyelesaikan transaksi dengan efektif. Closing adalah bagian paling krusial dalam proses penjualan.


Meskipun terlihat sederhana, momen ini menentukan apakah usaha yang sudah dilakukan—dari pendekatan, presentasi, hingga negosiasi—akan berbuah manis atau tidak.


Sebagai manajer baru, menguasai teknik closing tidak hanya berarti menambah kemampuan pribadi, tetapi juga memengaruhi keberhasilan seluruh tim. Berikut adalah 10 teknik closing sales yang fundamental untuk meningkatkan penjualan dari Veltica Academy, lengkap dengan contoh penerapannya agar Anda dapat memaksimalkan dampaknya.


1. Teknik "Now or Never"

Teknik ini mengandalkan urgensi untuk mendorong pelanggan mengambil keputusan. Misalnya, Anda dapat menawarkan diskon besar atau bonus tambahan yang hanya berlaku dalam waktu terbatas. Contohnya adalah, “Promo ini hanya berlaku hari ini saja. Jika Anda memesan sekarang, Anda mendapatkan diskon 20% plus garansi tambahan selama satu tahun.”



Infografik yang menggambarkan teknik untuk mendorong keputusan pelanggan

Urgensi menciptakan tekanan waktu pada pelanggan. Namun, penting untuk menjaga keaslian dari penawaran ini. Jika penawaran eksklusif terlalu sering dilakukan atau tidak benar-benar istimewa, pelanggan bisa kehilangan kepercayaan. Teknik ini sangat efektif jika diterapkan pada pelanggan yang cenderung suka menunda keputusan. Dengan mengatur momen yang tepat, peluang closing Anda akan meningkat pesat.


Sebagai alternatif, gunakan pendekatan yang lebih halus. Misalnya, berikan pilihan seperti, "Stok produk ini terbatas, tapi saya bisa memprioritaskan Anda jika memutuskan hari ini." Dengan cara ini, urgensi tetap tersampaikan tanpa terlihat seperti tekanan langsung.


2. Summary Closing

Kadang-kadang pelanggan membutuhkan pengingat mengapa mereka harus membeli produk Anda. Dalam teknik ini, Anda mengulang poin-poin utama yang telah dijelaskan sebelumnya, seperti manfaat utama produk. Misalnya, “Dengan fitur ini, Anda bisa menghemat hingga 30% waktu kerja tim Anda. Tidak hanya itu, layanan kami mencakup konsultasi gratis selama tiga bulan. Apa Anda ingin memulai sekarang?”


Dengan mengulang manfaat yang relevan, Anda membantu pelanggan memvisualisasikan nilai nyata yang akan mereka dapatkan. Jangan lupa untuk menyesuaikan ringkasan ini dengan kebutuhan spesifik pelanggan yang sudah diidentifikasi. Contohnya, jika pelanggan lebih peduli dengan efisiensi, fokuskan pada bagaimana produk Anda mempercepat proses kerja mereka, bukan fitur tambahan yang kurang relevan.


Teknik ini juga efektif untuk pelanggan yang cenderung detail-oriented. Mereka sering kali ingin memastikan bahwa setiap aspek sudah dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Dengan penuturan yang terstruktur, Anda dapat mengurangi keraguan mereka.


3. Teknik Empati

Empati adalah salah satu senjata paling ampuh dalam dunia sales. Teknik ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan, dengan menunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan, kekhawatiran, atau tantangan mereka. Misalnya, “Saya paham bahwa anggaran Anda terbatas saat ini. Karena itu, kami menawarkan opsi cicilan agar solusi ini tetap terjangkau.”


Saat menggunakan teknik ini, fokuslah pada komunikasi yang otentik. Jangan sekadar mengatakan “Saya mengerti,” tetapi tunjukkan pemahaman Anda melalui solusi nyata. Pelanggan ingin merasa bahwa mereka tidak hanya sedang berbicara dengan seorang penjual, tetapi dengan seseorang yang benar-benar ingin membantu mereka.


Empati juga menciptakan hubungan jangka panjang. Pelanggan yang merasa dipahami cenderung lebih loyal, bahkan jika mereka tidak langsung membeli. Oleh karena itu, pendekatan ini sering kali menjadi investasi yang memberikan hasil dalam jangka waktu lebih panjang.


4. Gunakan Testimoni dan Bukti Sosial

Gambar testimoni-testimoni restoran lewat handphone

Tidak ada yang lebih meyakinkan daripada cerita sukses dari pelanggan lain. Orang cenderung mempercayai pengalaman nyata dibandingkan promosi penjual. Oleh karena itu, gunakan testimoni atau studi kasus untuk menunjukkan bagaimana produk Anda telah membantu pelanggan lain. Contohnya, “Salah satu klien kami di industri yang sama melaporkan bahwa mereka mampu meningkatkan efisiensi tim hingga 50% setelah menggunakan produk kami.”


Testimoni akan lebih efektif jika relevan dengan pelanggan yang sedang Anda hadapi. Jika Anda berbicara dengan perusahaan kecil, gunakan contoh dari perusahaan serupa, bukan dari perusahaan besar yang memiliki kebutuhan berbeda. Pastikan juga bahwa bukti sosial yang Anda sampaikan mudah diverifikasi, misalnya dengan mencantumkan nama perusahaan atau hasil spesifik yang telah dicapai.


Untuk meningkatkan kepercayaan, Anda bisa menunjukkan data tambahan, seperti angka peningkatan kinerja atau ulasan langsung dari platform terpercaya. Pendekatan ini akan memberikan validasi lebih kuat untuk membantu proses closing Anda.


5. Bandingkan dengan Kompetitor

Kompetisi adalah bagian dari dunia bisnis, dan pelanggan sering kali membandingkan produk Anda dengan yang lain. Teknik ini bertujuan untuk menyoroti keunggulan produk Anda tanpa perlu menjatuhkan kompetitor secara langsung. Misalnya, “Produk kami menawarkan fitur X yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Selain itu, kami menyediakan dukungan pelanggan 24/7 tanpa biaya tambahan.”


Gunakan fakta yang objektif dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. Sebagai contoh, jika pelanggan mencari solusi hemat biaya, fokuslah pada bagaimana produk Anda memberikan nilai lebih baik dengan harga yang bersaing. Namun, hindari terlalu banyak menyebut nama kompetitor atau terkesan menyerang. Pendekatan yang terlalu agresif dapat membuat pelanggan tidak nyaman.


Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan mereka dan sedang membantu mereka memilih solusi terbaik. Sikap profesional ini sering kali lebih dihargai oleh pelanggan.


6. Teknik Ben Franklin

Jika pelanggan terlihat ragu, bantu mereka membuat keputusan dengan teknik Ben Franklin. Dalam teknik ini, Anda membantu pelanggan menyusun daftar pro dan kontra dari produk Anda. “Mari kita buat daftar. Keuntungannya, Anda akan mendapatkan X, Y, dan Z. Menurut Anda, apa ada hal yang perlu kita pertimbangkan lebih jauh?”


Infografik mengenai teknik ben franklin dalam sales

Teknik ini cocok untuk pelanggan yang analitis atau cenderung berpikir logis. Dengan melihat keuntungan secara langsung di atas kertas, mereka biasanya lebih yakin bahwa keputusan mereka rasional. Jangan lupa untuk menyusun daftar secara kolaboratif agar pelanggan merasa bahwa keputusan ini sepenuhnya ada di tangan mereka.


Namun, hindari membuat daftar yang terlalu berat sebelah. Jika ada kekurangan pada produk Anda, akui dengan jujur tetapi tunjukkan bagaimana manfaatnya tetap jauh lebih besar. Transparansi ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan.


7. Take Away Closing

Teknik ini memanfaatkan rasa takut kehilangan (fear of missing out) untuk mendorong pelanggan segera bertindak. Anda bisa mengatakan, “Produk ini hanya tersedia dalam jumlah terbatas, dan stok warna favorit ini sering habis dalam waktu singkat.”


Namun, gunakan teknik ini dengan hati-hati. Jika pelanggan merasa Anda terlalu manipulatif atau klaim Anda tidak benar, hal ini bisa merusak kepercayaan. Pastikan bahwa kelangkaan atau urgensi yang Anda sampaikan benar adanya. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan data penjualan sebelumnya untuk mendukung pernyataan Anda, seperti, “Minggu lalu stok ini habis hanya dalam dua hari.”


8. Teknik Bundling

Strategi bundling memungkinkan Anda untuk menawarkan beberapa produk dalam satu paket dengan harga yang lebih menarik. Misalnya, jika Anda menjual perangkat lunak, tawarkan paket yang mencakup pelatihan, dukungan teknis, dan lisensi tambahan. “Dengan paket ini, Anda tidak hanya mendapatkan produk utama, tetapi juga pelatihan gratis selama satu bulan.”


Paket bundling ini memberikan nilai lebih besar bagi pelanggan sambil membantu Anda meningkatkan volume penjualan. Pastikan bahwa setiap elemen dalam bundling tersebut memiliki nilai nyata untuk pelanggan.


9. Teknik "Something for Nothing"

Teknik ini memanfaatkan daya tarik sesuatu yang gratis untuk mendorong pelanggan mengambil keputusan. Contoh klasik adalah penawaran bonus, hadiah, atau layanan tambahan yang diberikan tanpa biaya ekstra. Misalnya, “Beli produk ini hari ini, dan Anda akan mendapatkan pengiriman gratis serta layanan konsultasi selama satu bulan.”


Keuntungan dari teknik ini adalah menciptakan kesan bahwa pelanggan mendapatkan nilai lebih dari transaksi mereka. Namun, agar teknik ini efektif, pastikan bahwa “sesuatu yang gratis” tersebut relevan dan benar-benar memiliki nilai di mata pelanggan. Misalnya, jika Anda menjual produk teknologi, menawarkan pelatihan atau panduan gratis akan lebih efektif daripada memberikan merchandise umum yang kurang bermanfaat.


Selain itu, strategi ini juga memberikan kesan bahwa Anda peduli dengan pengalaman pelanggan setelah pembelian, bukan hanya mengejar penjualan semata. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan membuka peluang untuk penjualan berulang di masa mendatang.


10. Trial atau Demo Produk

Memberikan pelanggan kesempatan untuk mencoba produk sebelum membeli adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun kepercayaan. Contohnya adalah uji coba gratis selama 14 hari untuk perangkat lunak, atau sesi demo untuk layanan tertentu. “Cobalah dulu selama dua minggu, dan lihat bagaimana ini membantu meningkatkan produktivitas Anda.”


Teknik ini sangat ampuh karena memungkinkan pelanggan untuk mengalami manfaat produk secara langsung. Ketika pelanggan dapat melihat sendiri bagaimana produk Anda memecahkan masalah mereka, keraguan yang mungkin ada sering kali berkurang. Namun, pastikan untuk mendampingi mereka selama masa trial atau demo. Berikan panduan, jawaban atas pertanyaan, dan dukungan yang diperlukan.


Langkah lanjutan juga penting. Jangan biarkan masa trial berakhir tanpa tindak lanjut. Hubungi pelanggan untuk mendiskusikan pengalaman mereka, menjawab kekhawatiran, dan membantu mereka mengambil langkah berikutnya. Dengan demikian, Anda tidak hanya meningkatkan peluang closing tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang positif.


Jadi, Teknik Closing Sales Mana yang Paling Efektif?

Tidak ada teknik closing yang universal untuk semua situasi. Efektivitas setiap teknik sangat bergantung pada kebutuhan pelanggan, produk yang ditawarkan, dan konteks percakapan. Teknik seperti Now or Never mungkin bekerja efektif untuk pelanggan yang mudah terdorong oleh urgensi, sementara pelanggan yang lebih analitis akan merasa lebih nyaman dengan Ben Franklin Method. Pendekatan berbasis empati atau demo produk bisa menjadi pilihan ideal untuk pelanggan yang membutuhkan keyakinan emosional maupun pengalaman langsung.


Sebagai seorang pemimpin tim sales, penting untuk mengedukasi anggota tim Anda agar fleksibel dalam menggunakan berbagai teknik ini. Dorong mereka untuk mendengarkan kebutuhan pelanggan secara aktif dan memilih pendekatan yang paling relevan. Dengan mempraktikkan berbagai teknik secara strategis, Anda dapat membantu tim mencapai hasil optimal dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.


Jika Anda atau tim sales Anda ingin lebih memahami cara menerapkan teknik closing secara efektif, kami sangat merekomendasikan untuk mengikuti Closing Deals Fundamentals di Veltica Academy. Program ini dirancang khusus untuk membekali Anda dengan strategi praktis, simulasi nyata, dan insight mendalam yang dapat langsung diterapkan di lapangan.


👉 Daftar sekarang di sini dan tingkatkan kemampuan closing Anda ke level berikutnya!



Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page