
KPIs dan OKR telah menjadi kerangka kerja populer untuk menetapkan tujuan, memantau kemajuan, dan mendorong hasil kinerja. Namun, banyak organisasi kesulitan untuk mengimplementasikan dan memanfaatkan alat-alat ini secara optimal. Tantangannya tidak hanya pada menetapkan tujuan yang ambisius, tetapi juga memastikan bahwa tujuan tersebut realistis, terukur, dan selaras dengan strategi bisnis keseluruhan.
Seringkali, KPI dan OKR dibuat secara terpisah, yang mengakibatkan ketidaksesuaian target, karyawan yang kurang termotivasi, dan kurangnya hasil nyata. Selain itu, tekanan untuk mencapai target yang tidak realistis dapat menciptakan lingkungan kerja yang toksik dan menghambat inovasi.
